Entropi Zat Murni Pada Titik Not Absolut
Entropi Zat Murni Pada
Titik Not Absolut
Entropi
dapat dipandang sebagai besaran makroskopis yang mengukur ketidakteraturan
sistem, yang berarti suatu sifat menyangkut sejumlah besar molekul yang
tersusun secara tidak
teratur dalam ruangan termasuk distribusi energinya.
Sebagai ilustrasi, dua buah balon yang sama besar dan saling berhubungan
melalui sebuah kran. Satu balon berisi N molekul gas ideal, sedangkan
balon yang satu hampa udara. Jika kran dibuka, maka gas akan berdifusi ke dalam
balon yang kosong secara secara spontan, sehingga distribusi gas dalam dua buah
balon menjadi merata.
Kebolehjadian
untuk menemukan sebuah molekul gas pada salah satu balon adalah ½.
Kebolehjadian untuk menemukan dua buah molekul dalam balon yang sama adalah (½)2,
dan kebolehjadian untuk menemukan N molekul berada dalam balon yang sama adalah
(½)N. Kebolehjadian semakin kecil dan praktis mendekati nol apabila
harga N sangat besar (misalnya sebesar tetapan Avogadro). Gas yang
berdifusi secara spontan dan mengisi stiap ruang yang ada dalam balon merupakan
keadaan dengan kebolehjadian yang paling tinggi, atau keadaan yang paling
memungkinkan.
Jika
W menyatakan besarnya kebolehjadian sistem untuk mencapai suatu keadaan
tertentu, maka menurut Boltzmann dan Planck hubungan antara entropi dan
kebolehjadian diberikan oleh ungkapan berikut :
Perhatikan persamaan Planck-Boltzmann, S = k lnW
Entropi dapat dihubungkan dengan ‘kekacauan’ atau
ketidakteraturan sistem. Keadaan
sistem yang kacau ialah keadaan di mana
partikel-partikel (molekul, atom atau ion) tersusun secara tidak teratur. Makin kacau susunan
keadaan sistem, makin besar kebolehjadian keadaan sistem dan makin besar entropi. Oleh karena itu zat
padat Kristal pada umumnya
mempunyai entropi yang relatif rendah dibandingkan dengan cairan atau gas. Gas
mempunyai entropi yang paling tinggi karena keadaan sistem paling tidak
teratur. Diuraikan di atas bahwa makin kacau atau tidak teratur susunan
molekul, makin tinggi harga W dan entropi. Sebaliknya makin teratur susunan
molekul sistem, makin rendah harga W dan entropi. Kalau suatu zat murni
didinginkan hingga dekat 0 K, semua gerakan translasi dan rotasi terhenti dan
molekul-molekul mengambil kedudukan tertentu dalam kisi kristal. Molekul hanya
memiliki energi vibrasi yang sama besar sehingga berada dalam keadaan kuantum
tunggal. Ditinjau dan kedudukan dan distribusi energi, penyusunan
molekul-molekul dalam suatu kristal yang sempurna pad 0 K hanya dapat
dilaksanakan dengan satu cara. Dalam hal ini W = 1 dan ln W = 0, sehingga
menurut persamaan boltzmann S = 0. Jadi, entropi suatu kristal murni yang
sempurna ialah nol pada 0 K. Pernyataan ini terkenal sebagai
Hukum Ketiga Temomedinamika. Ungkapan matematik nya
adalah 0.
S’T=0= 0
0 komentar:
Posting Komentar