Siklus Rankine dengan Pemanasan Ulang
Siklus Rankine dengan Pemanasan Ulang
Dalam siklus ini, dua turbin bekerja
secara bergantian. Yang pertama menerima uap dari boiler pada tekanan tinggi.
Setelah uap melalui turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dan
dipanaskan
ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah. Manfaat yang
bisa didapatkan diantaranya mencegah uap berkondensasi selama ekspansi yang
bisa mengakibatkan kerusakan turbin, dan meningkatkan efisiensi turbin.
Siklus Rankine regeneratif
Konsepnya hampir sama seperti konsep
pemanasan ulang. Yang membedakannya adalah uap yang telah melewati turbin kedua
dan kondenser akan bercampur dengan sebagian uap yang belum melewati turbin
kedua. Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan
pencampuran temperatur. Hal ini akan mengefisiensikan pemanasan primer.
Siklus Rankine
Organik menggunakan fluida organik seperti n-pentana atau toluene menggantikan air dan uap.
Penggunaan kedua jenis fluida tersebut akan mengurangi suplai panas yang
dibutuhkan karena rendahnya titik didih dari kedua jenis fluida tersebut
sehinggaenergi matahari sudah cukup untuk mengubah fase fluida tersebut. Meski
efisiensi Carnot akan berkurang, namun pengumpulan panas yang dilakukan pada
temperatur rendah akan mengurangi banyak biaya operasional.
Siklus Rankine
sesungguhnya tidak membatasi fluida jenis apa yang digunakan karena pada
dasarnya siklus Rankine adalah mesin
kalor sehingga efisiensinya dihitung berdasarkan efisiensi Carnot. Konsepnya
tidak boleh dipisahkan dengan siklus termodinamika.
Siklus
Rankine Ideal Sederhana
Siklus
Rankine ideal sederhana terdiri dari :
1.
Boiler
sebagai alat pembangkit uap
2.
Turbin
uap sebagai alat mengubah uap menjadi kerja
3.
Kondensor
sebagai alat pengembun uap
4.
Pompa
boiler sebagai alat memompa air ke boiler
Skema siklus Rankine ideal sederhana dapat dilihat pada
gambar 5 berikut ini.
Gambar 5 skema siklus Rankine ideal sederhana
Skema pada gambar 5 dapat digambarkan garis kerjanya pada
diagram T-s seperti pada gambar 6 berikut ini.
Gambar
6 diagram T-s untuk siklus Rankine ideal sederhana
Keterangan gambar 6 :
Proses
1 – 2 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung pada boiler. Pada
proses ini kalor masuk ke dalam sistem (Qin).
Proses
2 – 3 adalah proses ekspansi isentropis (adiabatis reversibel) yang berlangsung
di dalam turbin uap. Pada proses ini terjadi kerja keluar sistem (Wout)
Proses
3 – 4 adalah proses pada tekanan konstan yang berlangsung di dalam kondensor.
Pada proses ini kalor keluar dari sistem (pembuang kalor) (Qout).
Proses
4 – 1 adalah proses penekanan secara isentropis oleh pompa. Pada proses ini
kerja masuk ke dalam sistem (Win).
Pada
siklus Rankine ideal sederhana. Air dipompa oleh pompa pengisi boiler ke dalam
boiler. Pompa yang bertugas untuk memompakan air ke dalam boiler disebut feed
water pump. Pompa ini harus dapat menekan air ke boiler dengan tekanan yang
cukup tinggi (sesuai dengan tekanan kerja siklus). Secara ideal pompa bekerja
menurut proses isentropis (adiabatis reversibel) dan secara aktual pompa
bekerja menurut proses adiabatis irreversibel.
Di dalam boiler, air yang bertekanan tinggi dipanaskan
hingga menjadi uap panas lanjut, prosesnya adalah sebagai berikut:
1.
Ekonomiser,
air pertama-tama masuk ke ekonomiser. Ekonomier berfungsi sebagai pemanas awal.
Sesuai namanya alat ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi boiler dengan
cara menggunakan panas sisa gas buang untuk memanaskan awal air yang masuk ke
boiler.
2.
Evaporator,
dari ekonomiser, air masuk ke drum penampung air di evaporator. Di dalam
evaporator air dipanaskan melalui pipa-pipa evaporasi hingga berubah menjadi
uap. Uap air yang keluar dari evaporator adalah uap jenuh.
3.
Superheater,
selanjutnya uap jenuh dari evaporator masuk ke superheater. Superheater adalah
alat penukar kalor yang dirancang khusus untuk memanaskan uap jenuh menjadi uap
panas lanjut dengan menggunakan gas panas hasil pembakaran. Uap panas lanjut
yang keluar dari superheater siap digunakan untuk memutar turbin uap.
Uap panas lanjut dari boiler kemudian dialirkan ke turbin
uap melalui pipa – pipa uap. Di dalam turbin uap , uap panas lanjut
diekspansikan dan digunakan untuk memutar rotor turbin uap. Proses ekspansi di
dalam turbin uap berlangsung melalui beberapa tahap yaitu :
1. Proses ekspansi awal di dalam turbin tekanan tinggi (roda
Curtis)
Uap panas lanjut yang bertekanan tinggi diekspansikan di
nosel dan kemudian digunakan untuk memutar roda Curtis. Roda Curtis adalah
turbin uap jenis turbin implus. Pada roda Curtis terjadi penurunan tekanan yang
signifikan.
2. Proses ekspansi pada turbin tingkat menengah.
Turbin tingkat menengah menggunakan turbin jenis reaksi dan
tersusun atas beberapa tingkat turbin.
3. Proses ekspansi tingkat akhir.
Pada tingkat akhir ini uap terus diekspansikan hingga
tekanan sangat rendah (biasanya dibawah tekanan atmosfir ) dengan bantuan
kondensor.
Putaran poros yang dihasilkan dari proses ekspansi uap panas
lanjut di dalam turbin digunakan untuk memutar beban. Beban dapat berupa
generator listrik seperti di PLTU atau propeler (baling-baling) untuk menggerak
kapal.
Uap tekanan rendah dari turbin uap mengalir ke kondensor. Di
dalam kondensor, uap didinginkan dengan media pendingin air hingga berubah fase
menjadi air. Kemudian air ditampung di dalam tangki dan dipisahkan dari gas-gas
yang tersisa dan siap untuk dipompa ke dalam boiler oleh pompa pengisi boiler.
Proses ini terus berlanjut dan berulang membentuk sebuah siklus yang disebut
siklus Rankine. Pada siklus Rankine ideal, Ke 4 alat dianggap bekerja pada
kondisi Steady flow.
Siklus Pemanasan Ulang Peningkatan efisiensi dapat pula
dicapai dengan mempergunakan proses pemanasan ulang. Turbin uap tebagi dua
bagian, yaitu bagian Tekanan Tinggi (TT) dan bagian Tekanan Rendah (TR). Uap
yang telah dipakai pada taraf pertama meninggalkan bagian TT pada titik 3 dan
dialirkan kembali ke boiler untuk pemanasan ulang, kemudian dimasukkan kembali
ke turbin pada titik 4 dan dipakai oleh bagian TR turbin uap tersebut. Luas
1-2-3-4-5-6 dari gambar 2.3b yang “mewakili” jumlah energi yang dimanfaatkan,
dengan demikian menjadi lebih besar, dan daya guna atau efisiensi termal dari
pusat tenaga listrik menjadi lebih besar pula. Untuk mesin-mesin yang lebih
besar, pemanasan ulang dapat dilakukan hingga dua kali, dan turbin uap terbagi
atas tiga bagian, yaitu bagian Tekanan Tinggi (TT), Tekanan Menengah (TM), dan
Tekanan Rendah (TR). Keuntungan dari pemanasan kembali adalah untuk menghindari
terjadinya korosi dan pengikisan, peningkatan kualiltas uap, peningkatan
efisiensi sudu dan nosel, efisiensi panas, dan daya keluaran. Tetapi biaya yang
diperlukan untuk pemanasan kembali lebih besar dibandingkan dengan keuntungan
yang didapat dari peningkatan efisiensi panas, disamping itu pemeliharaan
menjadi lebih banyak.
Gambar 2.3. PLTU dengan Proses Pemanasan Ulang
0 komentar:
Posting Komentar