HUKUM DALTON
| di 06.50
Aplikasi Termodinamika : Termometer Bimetal Mekanik
| di 06.10
Aplikasi Termodinamika : Termometer Bimetal Mekanik
Baroghraph
| di 06.03
GAYA APUNG DAN PRINSIP ARCHIMEDES
| di 05.46
GAYA APUNG DAN PRINSIP ARCHIMEDES
PENEMU KAPAL SELAM
| di 04.41
PENEMU KAPAL SELAM
konsep kimia yang berkaitan dengan kapasitas kalor
| di 04.32
konsep kimia yang berkaitan dengan kapasitas kalor
Cara Mengatasi Getaran Dan Asap Tebal Di Mesin Diesel
| di 04.28
mengapa udara dipuncak gunung sangat dingin?
| di 04.21
mengapa udara dipuncak gunung sangat dingin?
kerja sistem AC ruangan (teori)
| di 04.04
kerja sistem AC ruangan (teori)
PRINSIP KERJA : AC
| di 03.22
PRINSIP KERJA : AC
Compressor AC
Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC |
KOROSI PADA BOILER
| di 03.15
a. Bentuk Korosi Pada Boiler.
Dalam bab ini akan diuraikan berbagai bentuk korosi yang terdapat pada boiler. Korosi dapat terjadidi sisi air dan di sisi gas asap bahan. Yang di maksud dengan korosi adalah penyentuhan yang tidak disukai pada
Syarat - syarat Termometri
| di 03.02
Syarat - syarat Termometri
Untuk mengukur temperatur suatu benda dapat digunakan zat yang sifatfisisnya (thermometric propertynya) dapat berubah karena perubahan
temperatur. Diharapkan
perubahan sifat fisis ini semaksimal mungkin
dapat menunjukkan
Penerapan Proses Isobarik, Proses Isokhorik,Isotermal dan Adiabatik
| di 02.46
Penciptaan Alam semesta dari ketiadaan
| di 02.35
Penciptaan Alam semesta dari ketiadaan
Siklus Stirling
| di 02.30
Entalpi Pembakaran
| di 02.28
Prinsip Kerja Boiler
| di 01.43
PRINSIP KERJA : Dispenser
| di 01.34
Siklus Rankine dengan Pemanasan Ulang
| di 02.48
Siklus Tenaga Uap Rankine
| di 02.46
Siklus Tenaga Uap Carnot
| di 01.44
Siklus Tenaga Uap
| di 01.42
Mesin kalor
| di 01.19
Mesin carnot
| di 00.41
INTENSITAS RADIASI
| di 00.33
RADIASI BENDA HITAM
| di 00.27
Siklus Rankine
| di 00.06
Energi Bebas Gibbs
| di 00.04
Entropi Zat Murni Pada Titik Not Absolut
| di 00.01
Hukum Ketiga Termodinamika
| di 23.56
Pengertian Entropi Sistem
| di 23.20
Pengertian Carnot
| di 01.19
Bunyi Hukum 1 dan 2 Termodinamika
| di 00.58
- usaha luar (W) dan perubahan energi dalam ( Δ U),
- energi dalam saja (U), dan
- usaha luar saja (W).
HUKUM KE NOL TERMODINAMIKA DAN APLIKASINYA
| di 23.58
Sistem Termodinamika
| di 23.46
Sistem Termodinamika
Pengertian Gas Ideal
| di 23.11
Cara Kerja Sistem Pendingin
| di 23.05
Prinsip Kerja Kalorimeter
| di 23.02
Sejarah Perkembangan Termodinamika
| di 22.52
Sejarah Perkembangan Termodinamika
Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa termometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan Count Rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan ini mendukung prinsip kerja termometer, tapi membantah pernyataan Aristoteles. Seharusnya hukum ke-nol termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum berkembang sebagai ilmu, maka belum terpikirkan oleh para ilmuwan. “dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya”.
Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama yang mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Mesin tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824). Saat itu, dia berupaya menemukan hubungan antara panas yang digunakan dan kerja mekanik yang dihasilkan. Hasil pemikirannya merupakan titik awal perkembangan ilmu termodinamika klasik dan beliau dianggap sebagai Bapak Termodinamika.
Pada tahun 1845, James P. Joule menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi. Kesimpulan ini didukung pula oleh Rudolf Clausius, Lord Kelvin (William Thomson), Helmhozt, dan Robert Mayer. Selanjutnya, para ilmuwan ini merumuskan hukum pertama termodinamika (1850). Setahun sebelumnya, Lord Kelvin telah memperkenalkan istilah termodinamika melalui makalahnya: An Account of Carnot’s Theory of the Motive Power of Heat. Buku pertama tentang termodinamika ditulis oleh William Rankine pada tahun 1859.
“perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi panas yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem”
∆U = Q + W
Setelah mempelajari mesin Carnot, Lord Kelvin, Planck, dan menyimpulkan bahwa pada suatu mesin siklik tidak mungkin kalor yang diterima mesin diubah semuanya menjadi kerja, selalu ada kalor yang dibuang oleh mesin. Hal ini karena adalah sifat sistem yang selalu menuju ketidakteraturan, entropi (S) meningkat. Saat itu hukum kedua termodinamika diperkenalkan (1860). Menurut Clausius, besarnya perubahan entropi yang dialami oleh suatu sistem, ketika sistem tersebut mendapat tambahan kalor (Q) pada temperatur tetap dinyatakan melalui persamaan di bawah :
“total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya”
Selama tahun 1873-1976, fisikawan matematika Amerika Josiah Willard Gibbs menerbitkan tiga makalah, salah satunya adalah On the Equilibrium of Heterogeneous Substances. Makalah tersebut menunjukkan bahwa proses termodinamika dapat dijelaskan secara matematis, dengan mempelajari energi, entropi, volume, temperatur dan tekanan sistem, sedemikian rupa untuk menentukan apakah suatu proses akan terjadi secara spontan. Pada awal abad ke-20, ahli kimia seperti Gilbert N. Lewis, Merle Randall, dan EA Guggenheim mulai menerapkan metode matematis Gibbs tersebut untuk analisis proses kimia yang disebut termodinamika kimia.
Pada tahun 1885, Boltzman menyatakan bahwa energi dalam dan entropi merupakan besaran yang menyatakan keadaan mikroskopis sistem. Pernyataan ini mengawali berkembangnya termodinamika statistik, yaitu pendekatan mikroskopis tentang sifat termodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel yang menyusunnya. Dasar-dasar termodinamika statistik ditetapkan oleh fisikawan seperti James Clerk Maxwell, W. Nernst, Ludwig Boltzmann, Max Planck, Rudolf Clausius dan J. Willard Gibbs .Willard Gibbs. Pada tahun 1906 Giauque dan W. Nernst merumuskan hukum ketiga termodinamika.
“pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”
Pada tahun 1911, Einstein menyatakan bahwa massa merupakan perwujudan dari energi (E=mc2). Hal ini kemudian dibenarkan oleh ilmuwan mekanika kuantum (1900-1940) bahwa radiasi sebagai bentuk energi bisa bersifat sebagai partikel. Pernyataan ini seakan-akan membenarkan penalaran Aristoteles sebelumnya bahwa materi = energi.
Pada tahun 1950, para ilmuwan, seperti Carl Anderson menemukan adanya partikel antimateri yang bisa memusnahkan materi.
Jenis-jenis Kalorimeter
| di 22.36
Pengertian Kalor
| di 22.23
Penerapan Prinsip Perpindahan Kalor dalam Kehidupan Sehari-hari
| di 22.06
Termodinamika dalam kehidupan sehari-hari
| di 21.13
Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang sejuk kelingkungn yang hangat. Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari daerah temperatur rendah TL (katakanlah, di dalam lemari Es), dan kalor yang jumlahnya lebih besar dikeluarkan pada temperature tinggi Th (ruangan).
Pengertian Termodinamika
| di 20.42